Berikut ini kumpulan kata-kata mutiara bernuansa Islami yang saya dapat dari Majalah Ar-Risalah. Semoga bisa membawa manfaat.
Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)
* Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)
* Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)
* Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)
* Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)
* Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)
* Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)
* Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)
* Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)
* Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)
* Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)
* Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)
* Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)
* Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)
* Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)
* Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)
* Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)
* Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)
* Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)
* Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)
* Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)
* Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)
* Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)
* Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)
* Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)
* Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)
* Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)
* Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)
Jumat, 16 April 2010
Kamis, 15 April 2010
SHOLAWAT NUURUL ANWAR
SHOLAWAT NUURUL ANWAR
Sholawat Nuurul anwar atau Nuuril Anwar ini memiliki banyak faedah dan khasiat antara lain.
* Jika dibaca ketika hati sedang gandrung atau hati sedang ruwet maka allah akan memberikan kelapangan hati dan kegembiraan
* Jika sedang mengalami amarah yang memuncak kemudian membaca sholawat nuurul anwar insya allah kemarahan akan reda seketika, begitu juga apabila menghadapi orang yang sedang marah atau menghadapi orang yang sangat ditakuti kemarahannya maka bacalah sholawat nuurul anwar.
* Untuk mengalami kesempitan rezeki agar luas rezeki wiridkan sholawat nuurul anwar
* Usaha dagang / bisnis tumpur atau yang hidup segan mati tak mau maka baik sekali mewiridkan sholawat nuurul anwar setiap selesai sholat 5 waktu.
* Sholawat Nuurul Anwar jika selalu di amalkan maka dapat memberi efek yang pemarah jadi lembut hati, yang pendendam jadi penyayang. Dan masih banyak lagi khasiat dari mewiridkan sholawat.
Sebelum mewiridkan sholawat nuurul anwar berwasilah dulu kepada :
1.
1. Rasulullah SAW
2. Syeh Abdul qadir zailani
3. Syeh Abdullah zaini
4. Dua Ibu Bapa
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allaahumma sholli ‘alaa nuuril anwar wasirril asror watiryakil aghyaar wamiftahi baabal yasaar sayyiidinaa wa maulaanaa muhammadinil mukhtar wa aalihil ahyaar wa ash haabihil akhyaar ‘adada ni’amillaahi wa ifdhaa lihi”
0.000000 0.000000
DIarsipkan di bawah: SHOLAWAT NUURUL ANWAR | Tinggalkan sebuah komentar »
MENINGKATKAN KARISMA WIBAWA MEWIRID HIDZBUL AUTAD
Posted on April 15, 2010 by kibayu
Insya allah Hidzbul Autad memilki khasiat untuk :
1. Menghindarkan diri dari gangguan manusia, Jin dan Syetan
2. Untuk menambah kekuatan tangan dan bobot tangan
3. Membangkitkan Karisma dan Wibawa yang luar biasa
4. Cocok sekali di amalkan oleh seorang Pemimpin, karena semua bawahan akan patuh dan setia
5. Menambah kuat ibadah kepada allah STW
Cara mengamalkannya sebagai berikut:
Puasanya selama 9 hari
Hari ke 1 hingga ke 3 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan
Hari ke 4 sampai ke 6 puasanya mutih
Hari ke 5 sampai ke 9 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan
Didalam puasa hidzbul Autad diwiridkan sebanyak 7x sesudah sholat 5 waktu dan setiap tengah malam diwiridkan sebanyak 313x
Setelah tamat puasa diwiridkan 3x sesudah sholat subuh dan maghrib
Inilah “hidzib autad” yang dimaksud:
Hidzbul Autad:
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allaahul kaafi Wa qashadtu kaafi wa wajadtul kaafi fii kullil kaafi kafaniyyal kaafi wa ni’mal kaafi wallaahul hamdu fallaahul hafiidhu allaahu lathiifu qadiimu aza liyyi hayyul qayyumu laa yanaamu”
Sholawat Nuurul anwar atau Nuuril Anwar ini memiliki banyak faedah dan khasiat antara lain.
* Jika dibaca ketika hati sedang gandrung atau hati sedang ruwet maka allah akan memberikan kelapangan hati dan kegembiraan
* Jika sedang mengalami amarah yang memuncak kemudian membaca sholawat nuurul anwar insya allah kemarahan akan reda seketika, begitu juga apabila menghadapi orang yang sedang marah atau menghadapi orang yang sangat ditakuti kemarahannya maka bacalah sholawat nuurul anwar.
* Untuk mengalami kesempitan rezeki agar luas rezeki wiridkan sholawat nuurul anwar
* Usaha dagang / bisnis tumpur atau yang hidup segan mati tak mau maka baik sekali mewiridkan sholawat nuurul anwar setiap selesai sholat 5 waktu.
* Sholawat Nuurul Anwar jika selalu di amalkan maka dapat memberi efek yang pemarah jadi lembut hati, yang pendendam jadi penyayang. Dan masih banyak lagi khasiat dari mewiridkan sholawat.
Sebelum mewiridkan sholawat nuurul anwar berwasilah dulu kepada :
1.
1. Rasulullah SAW
2. Syeh Abdul qadir zailani
3. Syeh Abdullah zaini
4. Dua Ibu Bapa
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allaahumma sholli ‘alaa nuuril anwar wasirril asror watiryakil aghyaar wamiftahi baabal yasaar sayyiidinaa wa maulaanaa muhammadinil mukhtar wa aalihil ahyaar wa ash haabihil akhyaar ‘adada ni’amillaahi wa ifdhaa lihi”
0.000000 0.000000
DIarsipkan di bawah: SHOLAWAT NUURUL ANWAR | Tinggalkan sebuah komentar »
MENINGKATKAN KARISMA WIBAWA MEWIRID HIDZBUL AUTAD
Posted on April 15, 2010 by kibayu
Insya allah Hidzbul Autad memilki khasiat untuk :
1. Menghindarkan diri dari gangguan manusia, Jin dan Syetan
2. Untuk menambah kekuatan tangan dan bobot tangan
3. Membangkitkan Karisma dan Wibawa yang luar biasa
4. Cocok sekali di amalkan oleh seorang Pemimpin, karena semua bawahan akan patuh dan setia
5. Menambah kuat ibadah kepada allah STW
Cara mengamalkannya sebagai berikut:
Puasanya selama 9 hari
Hari ke 1 hingga ke 3 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan
Hari ke 4 sampai ke 6 puasanya mutih
Hari ke 5 sampai ke 9 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan
Didalam puasa hidzbul Autad diwiridkan sebanyak 7x sesudah sholat 5 waktu dan setiap tengah malam diwiridkan sebanyak 313x
Setelah tamat puasa diwiridkan 3x sesudah sholat subuh dan maghrib
Inilah “hidzib autad” yang dimaksud:
Hidzbul Autad:
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allaahul kaafi Wa qashadtu kaafi wa wajadtul kaafi fii kullil kaafi kafaniyyal kaafi wa ni’mal kaafi wallaahul hamdu fallaahul hafiidhu allaahu lathiifu qadiimu aza liyyi hayyul qayyumu laa yanaamu”
Sabtu, 10 April 2010
Ringkasan Khutbah Jum'at
RINGKASAN KHUTBAH JUMAAT
BERSAMA LAKSANA TANGGUNGJAWAB SOSIAL
(09 APRIL 2010M/24 RABIUL AKHIR 1431H)
1. Adalah menjadi sunnatullah bahawa manusia di muka bumi ini tidak boleh lari daripada hidup secara berjemaah atau bermasyarakat, baik ahli keluarga, jiran tertangga, sahabat handai atau masyarakat sekuruhnya.
2. Islam agama kesejahteraan dan amat mengutamakan persaudaraan dan perpaduan. Jesteru, islam menganjurkan umatnya supaya berperibadi dan berakhlak mulia serta sentiasa melaksanakan tanggungjawab sosial menjadi tunjang di dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga merupakan salah satu daripada cabang keimanan kepada Allah S.W.T.
3. Tuntutan untuk sentiasa berbuat baik dalam islam tidak terhad kepada ibu bapa atau kaum keluarga sahaja tetapi juga kepada jiran tertangga dan masyarakat sama ada kenali atau tidak, dekat atau jauh. Termasuk juga dalam perkara ini ialah berbuat baik kepada haiwan dan alam sekitar. Dalam menghayati tuntutan berbuat baik ini, umat islam digalakkan untuk saling membantu antara satu sama lain dalam bentuk wang ringgit, harta, masa, tenaga, kepakaran, keilmuan dan seumpamanya.
4. Ibnu Qayyum dalam menghuraikan hadis yang bermaksud "sebaik-baik manusia mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain" menyatakan bahawa sesiapa yang berbuat baik, menyayangngi, memberi manfaat dan menutup keaiban orang lain, maka Allah juga akan berbuat baik, menyayangi, memberi manfaat dan menutup keaiban dirinya.
5. Bersamalah kita menyemarakkan tuntutan melaksanakan tanggungjawab sosial dalm masyarakat agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan sejahtera...
BERSAMA LAKSANA TANGGUNGJAWAB SOSIAL
(09 APRIL 2010M/24 RABIUL AKHIR 1431H)
1. Adalah menjadi sunnatullah bahawa manusia di muka bumi ini tidak boleh lari daripada hidup secara berjemaah atau bermasyarakat, baik ahli keluarga, jiran tertangga, sahabat handai atau masyarakat sekuruhnya.
2. Islam agama kesejahteraan dan amat mengutamakan persaudaraan dan perpaduan. Jesteru, islam menganjurkan umatnya supaya berperibadi dan berakhlak mulia serta sentiasa melaksanakan tanggungjawab sosial menjadi tunjang di dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga merupakan salah satu daripada cabang keimanan kepada Allah S.W.T.
3. Tuntutan untuk sentiasa berbuat baik dalam islam tidak terhad kepada ibu bapa atau kaum keluarga sahaja tetapi juga kepada jiran tertangga dan masyarakat sama ada kenali atau tidak, dekat atau jauh. Termasuk juga dalam perkara ini ialah berbuat baik kepada haiwan dan alam sekitar. Dalam menghayati tuntutan berbuat baik ini, umat islam digalakkan untuk saling membantu antara satu sama lain dalam bentuk wang ringgit, harta, masa, tenaga, kepakaran, keilmuan dan seumpamanya.
4. Ibnu Qayyum dalam menghuraikan hadis yang bermaksud "sebaik-baik manusia mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain" menyatakan bahawa sesiapa yang berbuat baik, menyayangngi, memberi manfaat dan menutup keaiban orang lain, maka Allah juga akan berbuat baik, menyayangi, memberi manfaat dan menutup keaiban dirinya.
5. Bersamalah kita menyemarakkan tuntutan melaksanakan tanggungjawab sosial dalm masyarakat agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan sejahtera...
Adab Masuk Masjid
ADAB KETIKA PERGI KE MASJID
ADAB KETIKA PERGI
1. Memakai pakaian yang menutup aurat
2. Memakai wangi-wangian bagi kaum lelaki ( al a’raf :31 )
ADAB KETIKA MASUK
1. Masuk ke masjid dengan memulakan langkah kanan
2. Berdoa ketika masuk
أَعُوذُ بِاللهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلطَانِهِ القَدِيمِ مِن الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ، اَللّهُمَّ اغْفِر لِي ذُنُوبِي وَافْتَح لِي أَبوَابَ رَحمَتِكَ
“ Aku berlindung dengan Allah yang maha besar dan dengan wajahnya yang mulia dan kekuasaanNya yang Qodim daripada gangguan syaitan yang direjam. Ya Allah ! ampinilah bagiku akan dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu”
3. Memberikan salam kepada sesiapa yang berada di masjid
4. dan keluar dengan langkah kiri serta berdoa sebagaimana yang di lakukan oleh Ibn Umar r.a. Daripada Aisyah r.a, ( riwayat Muslim ) sabda rasulullah saw :
إذا دخل أحدكم المسجد، فليقل: اللهم افتح لي أبواب رحمتك، وإذا خرج، فليقل: اللهم إني أسألك من فضلك
Maksudnya : “ Apabila salah seorang kamu memasuki masjid maka hendaklah ia berkata : Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu. Dan apabila keluar hendaklah ia berkata : Ya Allah sesungguhnya aku memohon limpahan rahmatMu”
Posted by ejoy@tnv696 at 6:50 AM 0 comments
RINGKASAN KHUTBAH JUMAAT
BERSAMA LAKSANA TANGGUNGJAWAB SOSIAL
(09 APRIL 2010M/24 RABIUL AKHIR 1431H)
1. Adalah menjadi sunnatullah bahawa manusia di muka bumi ini tidak boleh lari daripada hidup secara berjemaah atau bermasyarakat, baik ahli keluarga, jiran tertangga, sahabat handai atau masyarakat sekuruhnya.
2. Islam agama kesejahteraan dan amat mengutamakan persaudaraan dan perpaduan. Jesteru, islam menganjurkan umatnya supaya berperibadi dan berakhlak mulia serta sentiasa melaksanakan tanggungjawab sosial menjadi tunjang di dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga merupakan salah satu daripada cabang keimanan kepada Allah S.W.T.
3. Tuntutan untuk sentiasa berbuat baik dalam islam tidak terhad kepada ibu bapa atau kaum keluarga sahaja tetapi juga kepada jiran tertangga dan masyarakat sama ada kenali atau tidak, dekat atau jauh. Termasuk juga dalam perkara ini ialah berbuat baik kepada haiwan dan alam sekitar. Dalam menghayati tuntutan berbuat baik ini, umat islam digalakkan untuk saling membantu antara satu sama lain dalam bentuk wang ringgit, harta, masa, tenaga, kepakaran, keilmuan dan seumpamanya.
4. Ibnu Qayyum dalam menghuraikan hadis yang bermaksud "sebaik-baik manusia mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain" menyatakan bahawa sesiapa yang berbuat baik, menyayangngi, memberi manfaat dan menutup keaiban orang lain, maka Allah juga akan berbuat baik, menyayangi, memberi manfaat dan menutup keaiban dirinya.
5. Bersamalah kita menyemarakkan tuntutan melaksanakan tanggungjawab sosial dalm masyarakat agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan sejahtera...
ADAB KETIKA PERGI
1. Memakai pakaian yang menutup aurat
2. Memakai wangi-wangian bagi kaum lelaki ( al a’raf :31 )
ADAB KETIKA MASUK
1. Masuk ke masjid dengan memulakan langkah kanan
2. Berdoa ketika masuk
أَعُوذُ بِاللهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلطَانِهِ القَدِيمِ مِن الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ، اَللّهُمَّ اغْفِر لِي ذُنُوبِي وَافْتَح لِي أَبوَابَ رَحمَتِكَ
“ Aku berlindung dengan Allah yang maha besar dan dengan wajahnya yang mulia dan kekuasaanNya yang Qodim daripada gangguan syaitan yang direjam. Ya Allah ! ampinilah bagiku akan dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu”
3. Memberikan salam kepada sesiapa yang berada di masjid
4. dan keluar dengan langkah kiri serta berdoa sebagaimana yang di lakukan oleh Ibn Umar r.a. Daripada Aisyah r.a, ( riwayat Muslim ) sabda rasulullah saw :
إذا دخل أحدكم المسجد، فليقل: اللهم افتح لي أبواب رحمتك، وإذا خرج، فليقل: اللهم إني أسألك من فضلك
Maksudnya : “ Apabila salah seorang kamu memasuki masjid maka hendaklah ia berkata : Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu. Dan apabila keluar hendaklah ia berkata : Ya Allah sesungguhnya aku memohon limpahan rahmatMu”
Posted by ejoy@tnv696 at 6:50 AM 0 comments
RINGKASAN KHUTBAH JUMAAT
BERSAMA LAKSANA TANGGUNGJAWAB SOSIAL
(09 APRIL 2010M/24 RABIUL AKHIR 1431H)
1. Adalah menjadi sunnatullah bahawa manusia di muka bumi ini tidak boleh lari daripada hidup secara berjemaah atau bermasyarakat, baik ahli keluarga, jiran tertangga, sahabat handai atau masyarakat sekuruhnya.
2. Islam agama kesejahteraan dan amat mengutamakan persaudaraan dan perpaduan. Jesteru, islam menganjurkan umatnya supaya berperibadi dan berakhlak mulia serta sentiasa melaksanakan tanggungjawab sosial menjadi tunjang di dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga merupakan salah satu daripada cabang keimanan kepada Allah S.W.T.
3. Tuntutan untuk sentiasa berbuat baik dalam islam tidak terhad kepada ibu bapa atau kaum keluarga sahaja tetapi juga kepada jiran tertangga dan masyarakat sama ada kenali atau tidak, dekat atau jauh. Termasuk juga dalam perkara ini ialah berbuat baik kepada haiwan dan alam sekitar. Dalam menghayati tuntutan berbuat baik ini, umat islam digalakkan untuk saling membantu antara satu sama lain dalam bentuk wang ringgit, harta, masa, tenaga, kepakaran, keilmuan dan seumpamanya.
4. Ibnu Qayyum dalam menghuraikan hadis yang bermaksud "sebaik-baik manusia mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain" menyatakan bahawa sesiapa yang berbuat baik, menyayangngi, memberi manfaat dan menutup keaiban orang lain, maka Allah juga akan berbuat baik, menyayangi, memberi manfaat dan menutup keaiban dirinya.
5. Bersamalah kita menyemarakkan tuntutan melaksanakan tanggungjawab sosial dalm masyarakat agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan sejahtera...
Pertanyaan-Pertanyaan Ajaib
Pertanyaan dapat mengubah kehidupan. Ini yang saya rasakan. Pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri. “Change Your Question, Change Your Life”…
Berikut beberapa pertanyaan sikap mental yang saya dapatkan dari buku “Guide to Investing” terbitan GPU, karangan Robert TK :
1. Apakah Anda merencanakan untuk kaya atau untuk miskin?
2. Apakah Anda dengan cermat memperhatikan pikiran-pikiran kecil anda sendiri yang seringkali membisu itu?
3. Apakah Anda bersedia meluangkan waktu untuk meningkatkan kosakata finansial Anda ? Tujuan pertama menguasai suatu kosakata finansial baru adalah menjadikannya bisa dilakukan. Carilah sebuah kata baru, carilah artinya di dalam kamus, temukan lebih dari satu definisi untuk kata itu, dan ingatkan diri anda sendiri untuk menggunakan kata itu dalam suatu kalimat dalam satu pekan.
Kata-kata muncul dari pikiran, pikiran muncul dari realita dan realita menjadi kehidupan. Perbedaan utama antara orang kaya dan orang miskin ada pada kata-kata yang mereka gunakan. Jika ingin mengubah realita eksternal seseorang, perlu terlebih dahulu mengubah realita internal orang itu. Itu dilakukan pertama-tama melalui usaha mengubah, memperbaiki atau memperbarui kata-kata yang ia gunakan. Jika ingin mengubah kehidupan, pertama-tama ubahlah kata-kata. Dan untungnya, kata-kata itu gratis.
Yahh, saya pernah sharing juga sebelumnya. Kata-kata berpengaruh besar dalam kesuksesan, kebahagiaan.
Berikut beberapa pertanyaan sikap mental yang saya dapatkan dari buku “Guide to Investing” terbitan GPU, karangan Robert TK :
1. Apakah Anda merencanakan untuk kaya atau untuk miskin?
2. Apakah Anda dengan cermat memperhatikan pikiran-pikiran kecil anda sendiri yang seringkali membisu itu?
3. Apakah Anda bersedia meluangkan waktu untuk meningkatkan kosakata finansial Anda ? Tujuan pertama menguasai suatu kosakata finansial baru adalah menjadikannya bisa dilakukan. Carilah sebuah kata baru, carilah artinya di dalam kamus, temukan lebih dari satu definisi untuk kata itu, dan ingatkan diri anda sendiri untuk menggunakan kata itu dalam suatu kalimat dalam satu pekan.
Kata-kata muncul dari pikiran, pikiran muncul dari realita dan realita menjadi kehidupan. Perbedaan utama antara orang kaya dan orang miskin ada pada kata-kata yang mereka gunakan. Jika ingin mengubah realita eksternal seseorang, perlu terlebih dahulu mengubah realita internal orang itu. Itu dilakukan pertama-tama melalui usaha mengubah, memperbaiki atau memperbarui kata-kata yang ia gunakan. Jika ingin mengubah kehidupan, pertama-tama ubahlah kata-kata. Dan untungnya, kata-kata itu gratis.
Yahh, saya pernah sharing juga sebelumnya. Kata-kata berpengaruh besar dalam kesuksesan, kebahagiaan.
Jumat, 09 April 2010
Mengoptimalkan Perkembangan Kecerdasan Sejak Usia Dini
Peran orangtua pada dasarnya anak-anak sebagai generasi unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal.
Orang tua memegang peranan penting menciptakan lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.
Ini semua dapat dimulai sejak masa bayi. Suasana yang penuh kasih sayang, mau menerima anak apa adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul dimasa datang.
Memahami anak keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satusama lain namunsalingmelengkapidanberharga.Selain memahami bahwa anak merupakan individu yan unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya memahami anak,yaitu bahwa anak adalah: anak bukan orang dewasa,anak adalah tetap anak-anak, bukan orang dewasa ukuran mini.
Mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak. Untuk itu dalam menghadapi mereka dibutuhkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam.Dunia bermain mereka adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkaitdenganpenuhsuasanayangmenyenangkan.
Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis.Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan berbagai perilaku sesuai dengan ciri-cirimasing-masingfaseperkembangantersebut.
SenangMeniru
Anak-anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka adalah diperoleh dengan cara meniru. Orang tua dan guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang nyata akan hal-hal yang baik, termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.
Kreatif
Anak-anak pada dasarnya adalah kreatif. Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya imajinasi tinggi, dan sebagainya. Namun begitu anak masuk sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan karena pengajaran di TK atau SD terlalu menekankan pada cara berfikir konvergen, sementara cara berfikir secara divergen kurang dirangsang. Orang tua dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak dengan bersikap luwes dan kreatif pula, hendaknya tidak selalu memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak namun secara rendah hati mau menerima gagasan-gagasan anak yang mungkin tampak aneh dan tak lazim. Anak-anak yang dihargai cenderung terhindar dari berbagai masalah psikologis serta akan tumbuh dan berkembang lebih optimal.
Mengembangkankecerdasandankreativitas
Menyadari akan arti pentingnya orang tua bagi pengembangan kecerdasan dan kreativitas anak, maka sangat dianjurkan kepada setiap orang tua untuk meluangkan waktu secara teratur bagi putra-putrinya untuk mengembangkan kemampuan bahasa misalnya, biasakan agar orang tua rajin menjalin percakapan dengan si kecil. Ajaklah berdialog dan berilah kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, sedangkan untuk mengembangkan kemampuan dasar matematika anak dapat diperkenalkan konsep matematika secara sederhana, misalnya menghitung jumlah anak tangga. Sementara untuk memuaskan kebutuhan ilmiahnya, anak bisa diajak menjelajahi dunianya dengan cara melakukan eksperimen, misalnya mengamati tumbuhnya kecambah, proses telur yang menetas dan sebagainya. Kaitkan semua kegiatan diatas sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan selalu ditunggu oleh anak. Ini adalah hal-hal yang merangsang pengembangan kecerdasan anak. Banyak dijumpai anak-anak yang memiliki kecerdasan dan kreativitas luar biasa adalah anak-anak yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tuanya. Orang tua John Irving misalnya, menghabiskan waktu berjam-jam bermain dan terlibat secara intelektual bersama John setiap hari, sehingga akhirnya ia menjadi penuis ternama. Begitu pula orang tua Steven Spielberg, tak jemu-jemunya berdialog dan melayani aneka pertanyaan serta rasa ingin tahu Steven, sehingga akhirnya ia menjadi sutradara film terkenal. Tak terkecuali orang tua Thomas Alva Edison memegang peranan penting bagi perkembangannya sehingga ia menjadi seorang penemu ulung.
Rumah yang menunjang kreativitas adalah rumah dimana anak dan orang dewasa yang berada didalamnya terlibat dalam kebiasan kreatif. Aktivitas mendongeng atau membacakan cerita sangat bersemangat untuk merangsang kecerdasan maupun kreativitas anak. Melalui dongeng, anak juga dapat diajak berkomunikasi serta mencoba untuk melontarkan suatu gagasan terhadap pemecahan suatu masalah. Dan melalui dialog batin si kecil dengan dongeng-dongeng yang didengarnya itu, tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat positif, sperti keberanian, kejujuran, kehormatan diri, memiliki cita-cita, menyayangi binatang, membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk, dan seterusnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional.
Beberapa ahli mengatakan bahwa generasi sekarang cenderung banyak mengalami kesulitan emosional, seperti misalnya mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah bertindak agresif, kurang menghargai sopansantun dan sebagainya, kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan anak di masa depan. Ada faktor lain yang cukup populer yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini dapat dilatih pada anak-anak sejak usia dini. Salah satu aspeknya adalah kecerdasan sosial, dimana anak memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta bertindak bijaksaadalam hubungan antar manusia. Suasana damai dan penuh kasih sayang dalam keluarga, sikap saling menghargai, disiplin dan penuh semangat tidak mudah putus asa, semua ini memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya. (by seto mulyadi)
Orang tua memegang peranan penting menciptakan lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.
Ini semua dapat dimulai sejak masa bayi. Suasana yang penuh kasih sayang, mau menerima anak apa adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul dimasa datang.
Memahami anak keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satusama lain namunsalingmelengkapidanberharga.Selain memahami bahwa anak merupakan individu yan unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya memahami anak,yaitu bahwa anak adalah: anak bukan orang dewasa,anak adalah tetap anak-anak, bukan orang dewasa ukuran mini.
Mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak. Untuk itu dalam menghadapi mereka dibutuhkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam.Dunia bermain mereka adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkaitdenganpenuhsuasanayangmenyenangkan.
Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis.Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan berbagai perilaku sesuai dengan ciri-cirimasing-masingfaseperkembangantersebut.
SenangMeniru
Anak-anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka adalah diperoleh dengan cara meniru. Orang tua dan guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang nyata akan hal-hal yang baik, termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.
Kreatif
Anak-anak pada dasarnya adalah kreatif. Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya imajinasi tinggi, dan sebagainya. Namun begitu anak masuk sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan karena pengajaran di TK atau SD terlalu menekankan pada cara berfikir konvergen, sementara cara berfikir secara divergen kurang dirangsang. Orang tua dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak dengan bersikap luwes dan kreatif pula, hendaknya tidak selalu memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak namun secara rendah hati mau menerima gagasan-gagasan anak yang mungkin tampak aneh dan tak lazim. Anak-anak yang dihargai cenderung terhindar dari berbagai masalah psikologis serta akan tumbuh dan berkembang lebih optimal.
Mengembangkankecerdasandankreativitas
Menyadari akan arti pentingnya orang tua bagi pengembangan kecerdasan dan kreativitas anak, maka sangat dianjurkan kepada setiap orang tua untuk meluangkan waktu secara teratur bagi putra-putrinya untuk mengembangkan kemampuan bahasa misalnya, biasakan agar orang tua rajin menjalin percakapan dengan si kecil. Ajaklah berdialog dan berilah kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, sedangkan untuk mengembangkan kemampuan dasar matematika anak dapat diperkenalkan konsep matematika secara sederhana, misalnya menghitung jumlah anak tangga. Sementara untuk memuaskan kebutuhan ilmiahnya, anak bisa diajak menjelajahi dunianya dengan cara melakukan eksperimen, misalnya mengamati tumbuhnya kecambah, proses telur yang menetas dan sebagainya. Kaitkan semua kegiatan diatas sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan selalu ditunggu oleh anak. Ini adalah hal-hal yang merangsang pengembangan kecerdasan anak. Banyak dijumpai anak-anak yang memiliki kecerdasan dan kreativitas luar biasa adalah anak-anak yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tuanya. Orang tua John Irving misalnya, menghabiskan waktu berjam-jam bermain dan terlibat secara intelektual bersama John setiap hari, sehingga akhirnya ia menjadi penuis ternama. Begitu pula orang tua Steven Spielberg, tak jemu-jemunya berdialog dan melayani aneka pertanyaan serta rasa ingin tahu Steven, sehingga akhirnya ia menjadi sutradara film terkenal. Tak terkecuali orang tua Thomas Alva Edison memegang peranan penting bagi perkembangannya sehingga ia menjadi seorang penemu ulung.
Rumah yang menunjang kreativitas adalah rumah dimana anak dan orang dewasa yang berada didalamnya terlibat dalam kebiasan kreatif. Aktivitas mendongeng atau membacakan cerita sangat bersemangat untuk merangsang kecerdasan maupun kreativitas anak. Melalui dongeng, anak juga dapat diajak berkomunikasi serta mencoba untuk melontarkan suatu gagasan terhadap pemecahan suatu masalah. Dan melalui dialog batin si kecil dengan dongeng-dongeng yang didengarnya itu, tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat positif, sperti keberanian, kejujuran, kehormatan diri, memiliki cita-cita, menyayangi binatang, membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk, dan seterusnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional.
Beberapa ahli mengatakan bahwa generasi sekarang cenderung banyak mengalami kesulitan emosional, seperti misalnya mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah bertindak agresif, kurang menghargai sopansantun dan sebagainya, kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan anak di masa depan. Ada faktor lain yang cukup populer yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini dapat dilatih pada anak-anak sejak usia dini. Salah satu aspeknya adalah kecerdasan sosial, dimana anak memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta bertindak bijaksaadalam hubungan antar manusia. Suasana damai dan penuh kasih sayang dalam keluarga, sikap saling menghargai, disiplin dan penuh semangat tidak mudah putus asa, semua ini memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya. (by seto mulyadi)
Selasa, 06 April 2010
Ternyata Air Tidak Diciptakan Di Bumi
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”. (QS. Huud: 7)
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mu`minun: 18)
Dalam Al-Qur`an, Allah menyebut kata “air” sebanyak 51 kali. Dan tidak satu ayat pun yang menyatakan bahwa Allah “menciptakan air”, justeru sebanyak 25 ayat menyebutkan bahwa Allah “menurunkan air dari langit”. Ini menunjukkan bahwa air itu tidak diciptakan di bumi. Bahkan ada 4 ayat yang secara tegas menjelaskan bahwa Allah “menurunkan air dari langit kemudian menghidupkan bumi setelah bumi itu mati sebelumnya” dan beberapa ayat lainnya menyatakan bahwa Allah “menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghijaukan bumi dengan sebab air itu”. Hal ini menunjukkan bahwa dahulunya, bumi tidak mengandung air dan kehidupan. Tetapi kemudian Allah menurunkan air dari langit dan menghidupkan bumi.
Saat ini kita telah mengenal suatu teori yang menyatakan bahwa bumi tidak mengandung air pada awalnya. Kemudian ada komet-komet yang mengandung es yang jatuh ke bumi. Komet-komet tersebut bergesekan dengan atmosfer dan menguap menjadi awan. Kemudian dari awan itu turunlah air hujan yang memiliki kemampuan “menghidupkan”. Hingga saat ini, air itu menetap di bumi. Prof. Higa telah meneliti mengenai Effective Micro-organism (EM), suatu mikro-organisme yang mampu “menghidupkan”. Selain air itu memiliki keberkahan, hado positif, energi positif, dan apa pun istilahnya, mungkin EM ini juga salah satu faktor yang menyuburkan atau menghidupkan bumi, yang mana EM ini juga terkandung dalam air yang Allah turunkan dari langit.
Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran dan eksistensi Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. An-Nahl: 65)
Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Hajj: 63)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nur: 45)
Ayat di atas sama sekali tidak mendukung teori evolusi yang bersandar pada atheisme dan “peristiwa kebetulan”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala macam hewan dijadikan oleh Allah dari unsur air. Bahkan manusia, selain ia diciptakan dari air sperma, manusia juga Allah ciptakan dengan 2/3 tubuhnya adalah air. Kita tahu, Al-Qur`an menjelaskan bahwa unsur pembentuk tubuh Adam adalah tanah liat yang tentunya mengandung air, lumpur hitam seperti yang saat ini keluar di Sidoarjo yang juga mengandung air, dan tanah-tanah lainnya yang mengandung air dan mineral lainnya. Dari campuran-campuran tersebut, maka jadilah tubuh Adam yang 2/3-nya adalah air. Kemudian Allah tiupkan roh dari-Nya, maka hiduplah Adam.
Dia (manusia) diciptakan dari air yang terpancar. (QS. Ath-Thariq: 6)
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (QS. Al-Mursalat: 20)
KEBERKAHAN AIR
Dari Anas ra berkata: Kami bersama Rasulullah saaw terperangkap hujan. Tiba-tiba Rasulullah saaw melepas bajunya, sampai-sampai beliau basah terkena hujan. Lantas kami bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat begitu?” Rasulullah saaw menjawab, “Karena hujan ini baru saja datang dari Tuhannya.” (HR. Muslim dan Abu Daud)
Lihatlah bagaimana Rasulullah saaw memandang hujan itu sebagai sesuatu yang mengandung rahmat dan keberkahan dari Allah, sesuatu yang oleh Masaru Emoto dikenal sebagai hado positif. Hado positif ini, selain dapat mempengaruhi kesehatan fisik, juga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seperti dijelaskan dalam Al-Qur`an, dimana air hujan dapat mensucikan hati dan jiwa dari segala penyakit hati dan juga membersihkan diri dari kotoran syaithon.
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu kotoran-kotoran syaithan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu). (QS. Al-Anfal: 11)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 6)
Allah mengajarkan bagi kita yang berhadas agar bersuci dengan air sebelum mendirikan shalat. Karena orang yang berhadas itu sedang dalam keadaan dimana ia kekurangan hado positif. Dengan hado positif dari air wudhu, diharapkan bahwa kita bisa mendapatkan keni’matan ketika sholat berupa akses langsung kepada sumber energi alam semesta, yaitu Allah. Melalui sholat yang khusyu, seseorang akan mendapatkan kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat. Satu lagi rahasia Ilahi telah terungkap. Maka bersyukurlah wahai Anda yang telah memeluk Islam, karena Anda telah berada di Jalan Lurus.
Sumber:
Al-Qur`an (2:22,74,164; 4:43; 5:6; 6:99; 7:57; 8:11; 11:7; 13:17; 14:32; 15:22; 16:10,65; 20:53; 21:30; 22:5,63; 23:18; 23:45; 25:48,54; 27:60; 28:23; 29:63; 30:24; 31:10; 30:8; 32:27; 35:27; 39:21; 41:39; 43:11; 47:15; 50:9; 54:12; 56:68,69; 77:20,27; 78:14; 80:25; 86:6)
The Secret Life of Water, Masaru Emoto
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mu`minun: 18)
Dalam Al-Qur`an, Allah menyebut kata “air” sebanyak 51 kali. Dan tidak satu ayat pun yang menyatakan bahwa Allah “menciptakan air”, justeru sebanyak 25 ayat menyebutkan bahwa Allah “menurunkan air dari langit”. Ini menunjukkan bahwa air itu tidak diciptakan di bumi. Bahkan ada 4 ayat yang secara tegas menjelaskan bahwa Allah “menurunkan air dari langit kemudian menghidupkan bumi setelah bumi itu mati sebelumnya” dan beberapa ayat lainnya menyatakan bahwa Allah “menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghijaukan bumi dengan sebab air itu”. Hal ini menunjukkan bahwa dahulunya, bumi tidak mengandung air dan kehidupan. Tetapi kemudian Allah menurunkan air dari langit dan menghidupkan bumi.
Saat ini kita telah mengenal suatu teori yang menyatakan bahwa bumi tidak mengandung air pada awalnya. Kemudian ada komet-komet yang mengandung es yang jatuh ke bumi. Komet-komet tersebut bergesekan dengan atmosfer dan menguap menjadi awan. Kemudian dari awan itu turunlah air hujan yang memiliki kemampuan “menghidupkan”. Hingga saat ini, air itu menetap di bumi. Prof. Higa telah meneliti mengenai Effective Micro-organism (EM), suatu mikro-organisme yang mampu “menghidupkan”. Selain air itu memiliki keberkahan, hado positif, energi positif, dan apa pun istilahnya, mungkin EM ini juga salah satu faktor yang menyuburkan atau menghidupkan bumi, yang mana EM ini juga terkandung dalam air yang Allah turunkan dari langit.
Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran dan eksistensi Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. An-Nahl: 65)
Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Hajj: 63)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nur: 45)
Ayat di atas sama sekali tidak mendukung teori evolusi yang bersandar pada atheisme dan “peristiwa kebetulan”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala macam hewan dijadikan oleh Allah dari unsur air. Bahkan manusia, selain ia diciptakan dari air sperma, manusia juga Allah ciptakan dengan 2/3 tubuhnya adalah air. Kita tahu, Al-Qur`an menjelaskan bahwa unsur pembentuk tubuh Adam adalah tanah liat yang tentunya mengandung air, lumpur hitam seperti yang saat ini keluar di Sidoarjo yang juga mengandung air, dan tanah-tanah lainnya yang mengandung air dan mineral lainnya. Dari campuran-campuran tersebut, maka jadilah tubuh Adam yang 2/3-nya adalah air. Kemudian Allah tiupkan roh dari-Nya, maka hiduplah Adam.
Dia (manusia) diciptakan dari air yang terpancar. (QS. Ath-Thariq: 6)
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (QS. Al-Mursalat: 20)
KEBERKAHAN AIR
Dari Anas ra berkata: Kami bersama Rasulullah saaw terperangkap hujan. Tiba-tiba Rasulullah saaw melepas bajunya, sampai-sampai beliau basah terkena hujan. Lantas kami bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat begitu?” Rasulullah saaw menjawab, “Karena hujan ini baru saja datang dari Tuhannya.” (HR. Muslim dan Abu Daud)
Lihatlah bagaimana Rasulullah saaw memandang hujan itu sebagai sesuatu yang mengandung rahmat dan keberkahan dari Allah, sesuatu yang oleh Masaru Emoto dikenal sebagai hado positif. Hado positif ini, selain dapat mempengaruhi kesehatan fisik, juga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seperti dijelaskan dalam Al-Qur`an, dimana air hujan dapat mensucikan hati dan jiwa dari segala penyakit hati dan juga membersihkan diri dari kotoran syaithon.
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu kotoran-kotoran syaithan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu). (QS. Al-Anfal: 11)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 6)
Allah mengajarkan bagi kita yang berhadas agar bersuci dengan air sebelum mendirikan shalat. Karena orang yang berhadas itu sedang dalam keadaan dimana ia kekurangan hado positif. Dengan hado positif dari air wudhu, diharapkan bahwa kita bisa mendapatkan keni’matan ketika sholat berupa akses langsung kepada sumber energi alam semesta, yaitu Allah. Melalui sholat yang khusyu, seseorang akan mendapatkan kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat. Satu lagi rahasia Ilahi telah terungkap. Maka bersyukurlah wahai Anda yang telah memeluk Islam, karena Anda telah berada di Jalan Lurus.
Sumber:
Al-Qur`an (2:22,74,164; 4:43; 5:6; 6:99; 7:57; 8:11; 11:7; 13:17; 14:32; 15:22; 16:10,65; 20:53; 21:30; 22:5,63; 23:18; 23:45; 25:48,54; 27:60; 28:23; 29:63; 30:24; 31:10; 30:8; 32:27; 35:27; 39:21; 41:39; 43:11; 47:15; 50:9; 54:12; 56:68,69; 77:20,27; 78:14; 80:25; 86:6)
The Secret Life of Water, Masaru Emoto
Penemu Sungai Dalam Laut Itu Pun Masuk Islam
Penemu Sungai Dalam Laut Itu Pun Masuk Islam
Posted on 11 Maret, 2010 by artikelislami
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Wallahu a’lam.
Catatan bagi komentator :
- Artikel ini adalah artikel lama.
- Fenomena seperti ini pertama kali ditemukan oleh Mr.Costeau
- Foto-foto di atas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin baru-baru ini.
- Fenomena bertemunya dua laut tanpa bercampur airnya memang benar adanya seperti tercantum dalam Al-Qur`an. Itulah inti dari artikel ini, terlepas dari convert tidaknya Costeau. Karena walau pun Costeau tidak masuk Islam, di luar sana banyak orang yang masuk Islam. Islam agama yang perkembangannya cukup pesat.
- Memang benar saat ini negara barat lebih maju dari Islam. Karena kejayaan itu memang bergulir. Tetapi ingat, kejayaan barat dalam sains dan lain-lain itu tak lepas dari peristiwa perampasan terhadap ilmu yang ditemukan kaum Muslimin. Ketika orang Kristen menerapkan ilmu tersebut, secara tidak sadar, mereka juga telah mengakui kebenaran ilmu kaum Muslimin di masa lalu yang digali dari Al-Qur`an. Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui bahwa Nabi Muhammad itu jujur, hanya saja mereka tidak beriman. Orang Kristen mengakui bahwa ilmuwan Muslim terdahulu itu benar ilmunya yang mereka gali dari Al-Qur`an, tetapi mereka tidak beriman. Itulah kesamaan mereka.
DIarsipkan di bawah: Kemulyaan Al-Qur`an | Ditandai: costeau masuk islam, dinding pembatas antara dua laut, penemu sungai bawah laut masuk islam, penemu sungai dalam laut masuk islam, subhanallah... ada sungai bawah laut, subhanallah... ada sungai dalam laut, tulum mexico cenote angelita, underwater mystery river
Posted on 11 Maret, 2010 by artikelislami
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Wallahu a’lam.
Catatan bagi komentator :
- Artikel ini adalah artikel lama.
- Fenomena seperti ini pertama kali ditemukan oleh Mr.Costeau
- Foto-foto di atas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin baru-baru ini.
- Fenomena bertemunya dua laut tanpa bercampur airnya memang benar adanya seperti tercantum dalam Al-Qur`an. Itulah inti dari artikel ini, terlepas dari convert tidaknya Costeau. Karena walau pun Costeau tidak masuk Islam, di luar sana banyak orang yang masuk Islam. Islam agama yang perkembangannya cukup pesat.
- Memang benar saat ini negara barat lebih maju dari Islam. Karena kejayaan itu memang bergulir. Tetapi ingat, kejayaan barat dalam sains dan lain-lain itu tak lepas dari peristiwa perampasan terhadap ilmu yang ditemukan kaum Muslimin. Ketika orang Kristen menerapkan ilmu tersebut, secara tidak sadar, mereka juga telah mengakui kebenaran ilmu kaum Muslimin di masa lalu yang digali dari Al-Qur`an. Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui bahwa Nabi Muhammad itu jujur, hanya saja mereka tidak beriman. Orang Kristen mengakui bahwa ilmuwan Muslim terdahulu itu benar ilmunya yang mereka gali dari Al-Qur`an, tetapi mereka tidak beriman. Itulah kesamaan mereka.
DIarsipkan di bawah: Kemulyaan Al-Qur`an | Ditandai: costeau masuk islam, dinding pembatas antara dua laut, penemu sungai bawah laut masuk islam, penemu sungai dalam laut masuk islam, subhanallah... ada sungai bawah laut, subhanallah... ada sungai dalam laut, tulum mexico cenote angelita, underwater mystery river
Adakah Alkitab Yag Original
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra: 2)
Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. Al-Israa: 55)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (QS. Maryam: 30)
Sebagai ummat Islam, kita harus beriman bahwa Allah menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa, menurunkan Zabur kepada nabi Daud, dan menurunkan Injil kepada nabi Isa ‘alayhimus salam. Namun saat ini, kitab orisinil dari ketiga kitab tersebut sudah tidak ada lagi. Inilah iman kita.
Ketika kita mengatakan bahwa Taurat, Zabur dan Injil yang ada sekarang tidak lagi orisinil, itu merupakan pernyatan iman yang benar. Tidak originalnya Taurat, Zabur, dan Injil yang ada sekarang ini pun diakui oleh para pakar Kristen.
Dr. R. Soedarmo menyatakan, “Dengan memandang bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan.” (Ikhtisar Dogamtika, BPK Jakarta, 1965 hal. 47)
Dr. R. Soedarmo juga menyatakan, “Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram” (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal. 49)
Dr.G.C Van Niftrik dan Dr. B.J Bolland berkata: “Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam Alkitab; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: “Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di dalam turunan naskah itu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia” (Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta,1967, hal 298).
Dr. Mr D.C Mulder:
“Jadi benarlah Daud itu pengarang Mazmur yang 73 jumlahnya ? Hal itu belum tentu. Sudah beberapa kali kita menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan karangan-karangan di bawah nama orang yang termasyhur ……. Oleh karena itu tentu tidak mustahil pengumpulan¬pengumpulan mazmur-mazmur itu (atau orang-orang yang hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai pengarang mazmur-mazmur. Dengan kata lain perkataan, pemakaian nama Daud, Musa, Salomo itu merupakan tradisi kuno, yang patut diperhatikan, tetapi tradisi itu tidak mengikat” (Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal. 205).
DR. W. Graham Scroggie dari Institut Alkitab Moody, yaitu salah satu Misi Penyebaran Injil Kristen yang terkenal di dunia, menulis dalam bukunya, “Injil adalah karangan manusia, walaupun demikian ada orang yang terlalu fanatik buta -tanpa berpedoman kepada ilmu pengetahuan- menyangkal kenyataan ini. Kitab-kitab itu telah muncul melalui fikiran manusia, ditulis dalam bahasa manusia, diabadikan dengan tangan-tangan manusia dan memiliki gaya yang menunjukkan karakteristik manusia.”
Injil-injil yang ada sekarang ini bukan lagi Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa. Injil-injil yang ada sekarang ini adalah Injil menurut Barnabas, Injil menurut Markus, Injil menurut Lukas, Injil menurut Mathius, Injil menurut Yohanes, Injil menurut Andreas, dsb. Artinya, injil-injil yang ada sekarang ini adalah murni karangan manusia. Kalau soal manusia-manusia tersebut mendapatkan inspirasi dari Tuhan, memangnya dari mana para penulis novel mendapatkan inspirasi? Siapa yang memberi saya inspirasi ketika menulis artikel ini?
Alkitab-alkitab dalam bahasa modern yang tersedia sekarang ini (Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, dan lain-lain sebagainya) adalah karya terjemahan. Para penerjemah atau organisasi yang menerbitkan karya terjemahan itu menyatakan bahwa naskah sumber bagi karya terjemahan itu adalah teks kitab suci “berbahasa asli”, yakni Ibrani untuk sebagian besar Perjanjian Lama, Aram untuk sebagian kecil Perjanjian Lama, dan Yunani untuk Perjanjian Baru. Apapun teks kitab suci berbahasa asli Alkitab yang dirujuk sebagai naskah sumber penerjemahan, sesungguhnya teks-teks tersebut bukanlah ‘teks asli’, dalam arti: teks pertama yang berasal dari penulis pertamanya. Sebaliknya, teks-teks berbahasa Ibrani dan Yunani itu adalah hasil upaya para pakar yang telah bekerja keras menemukan kembali teks-teks yang diperhitungkan lebih dekat ke teks ‘asli’. Karena keterbatasan fasilitas penggandaan bahan pada waktu itu, maka teks-teks kuno itu disalin secara ‘tulis tangan’. Setiap teks kuno mempunyai banyak salinan, bahkan salinan dari salinan.
Kita perlu ingat bahwa bahasa asli Injil tidak mungkin berbahasa Yunani. Karena Injil itu diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa untuk diberitakan kepada orang Israel dalam bahasa Yahudi (Ibrani dan Aram).
Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 78-79)
Pada zaman itu (kuno), pekerjaan menyalin seperti itu dilakukan oleh penulis professional yang tentu saja diberi upah. Karena saat itu, banyak diantara mereka yang buta huruf. Pada kemudian hari (abad pertengahan), pekerjaan tersebut dilakukan oleh para biarawan. Menyalin, ketika itu, bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat fasilitas penunjang, seperti alat penerangan, meja dan kursi kerja, juga sangat terbatas. Dalam situasi yang sangat tidak menunjang seperti itu, sekalipun barangkali sudah berjuang secara maksimal supaya tidak melakukan kesalahan dalam proses penyalinan, tetap saja yang namanya kekeliruan itu bisa terjadi, sengaja atau tidak. Kekeliruan sengaja terjadi ketika misalnya ketika penyalin bertemu dengan kata atau huruf yang tidak jelas lalu ia harus mengambil keputusan sendiri kira-kira apa sebetulnya kata atau huruf itu. Kekeliruan tidak sengaja terjadi, minsalnya, ketika penyalin secara tidak sadar melewatkan satu huruf, kata, atau bahkan satu frasa. Naskah-naskah salinan yang demikian terbawa terus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jika mengingat situasi ini, maka tidak mengherankan jika ditemukan ketidaksamaan antara salinan yang satu dengan salinan yang lainnya untuk satu bagian Alkitab yang sama.
Menurut catatan, untuk naskah-naskah (salinan kitab-kitab) Perjanjian Baru saja, didapati sekitar 250.000 kasus. Dalam bahasa teknisnya, perbedaan seperti ini disebut ‘variants’. Nah, dalam studi naskah kitab suci, dari variants ini diupayakan untuk mencaritahu kira-kira dalam teks aslinya varian mana yang memang ditemukan.
Dengan tehnik kira-kira dan menduga-duga berdasarkan sumber-sumber yang tidak jelas kredibelitasnya, dapatkah kita katakan bahwa Alkitab saat ini adalah suci dari kesalahan? Nyatanya, Alkitab, yang merupakan karangan manusia, disalin oleh manusia, tidaklah suci.
Kalau pun ditemukan kata yang tepat dengan teks aslinya, tetap saja, teks asli tersebut bukanlah teks pertama, melainkan salinan dari salinan. Salinan dari manuskrip apa? Salinan dari manuskrip yang tentu saja dikarang oleh manusia.
Naskah yang ditulis itu bukanlah Taurat, Zabur atau pun Injil yang asli. Tetapi naskah dari Injil menurut fulan, Taurat dan Zabur yang ditulis pada masa pengasingan.
Jauh berbeda dengan Al-Qur`an yang dijaga dengan tehnik hafalan. Nabi mengajarkan kepada shahabat, shahabat meneruskannya kepada shahabat yang jauh, shahabat meneruskannya kepada tabi’in, tabi’in meneruskannya kepada tabi’it tabi’in, tabi’it tabi’in mengajarkannya kepada generasi selanjutnya, dst.
Al-Qur`an telah dijaga sejak zaman Nabi Muhammad dengan tehnik hafalan, tidak semata-mata melalui tulisan. Sedangkan Injil, setelah nabi Isa diangkat ke langit, entah siapa yang menghafalnya. Dengan kekuasaan apa pula para murid itu menghancurkan naskah-naskah palsu karangan manusia yang dianggap sebagai Injil? Tidak ada. Mereak tidak sanggup mencegah peredaran injil-injil karangan manusia tersebut.
Al-Qur`an dijaga sejak zaman Nabi oleh sebagian besar kaum Muslimin. Dijaga keasliannya dalam komunitas yang terpercaya dan punya otoritas untuk melindungi Al-Qur`an dari naskah-naskah palsu.
Sedangkan Taurat, Zabur, dan Injil, semua itu lenyap setelah Nabi Musa dan nabi Daud wafat serta nabi Isa diangkat ke langit. Hal itu disebabkan tidak adanya otoritas terpercaya yang dapat menjaganya. Lalu bagaimana Alkitab yang original itu akan tetap ada hingga saat ini? Akuilah bahwa kita tidak lagi memiliki kitab-kitab asli dari Taurat, Zabur dan Injil.
Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. Al-Israa: 55)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (QS. Maryam: 30)
Sebagai ummat Islam, kita harus beriman bahwa Allah menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa, menurunkan Zabur kepada nabi Daud, dan menurunkan Injil kepada nabi Isa ‘alayhimus salam. Namun saat ini, kitab orisinil dari ketiga kitab tersebut sudah tidak ada lagi. Inilah iman kita.
Ketika kita mengatakan bahwa Taurat, Zabur dan Injil yang ada sekarang tidak lagi orisinil, itu merupakan pernyatan iman yang benar. Tidak originalnya Taurat, Zabur, dan Injil yang ada sekarang ini pun diakui oleh para pakar Kristen.
Dr. R. Soedarmo menyatakan, “Dengan memandang bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan.” (Ikhtisar Dogamtika, BPK Jakarta, 1965 hal. 47)
Dr. R. Soedarmo juga menyatakan, “Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram” (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal. 49)
Dr.G.C Van Niftrik dan Dr. B.J Bolland berkata: “Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam Alkitab; kekhilafan-kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu pada caranya, isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, sehingga kita akan dapat berkata: “Dalam naskah aslinya tentu tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan itu barulah kemudian terjadi di dalam turunan naskah itu. Isi Alkitab juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita dengan perantaraan manusia” (Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta,1967, hal 298).
Dr. Mr D.C Mulder:
“Jadi benarlah Daud itu pengarang Mazmur yang 73 jumlahnya ? Hal itu belum tentu. Sudah beberapa kali kita menjumpai gejala bahasa orang Israel suka menggolongkan karangan-karangan di bawah nama orang yang termasyhur ……. Oleh karena itu tentu tidak mustahil pengumpulan¬pengumpulan mazmur-mazmur itu (atau orang-orang yang hidup lebih kemudian) memakai nama Daud, karena raja itu termasyhur sebagai pengarang mazmur-mazmur. Dengan kata lain perkataan, pemakaian nama Daud, Musa, Salomo itu merupakan tradisi kuno, yang patut diperhatikan, tetapi tradisi itu tidak mengikat” (Pembimbing ke Dalam Perjanjian Lama, BPK Jakarta, 1963 hal. 205).
DR. W. Graham Scroggie dari Institut Alkitab Moody, yaitu salah satu Misi Penyebaran Injil Kristen yang terkenal di dunia, menulis dalam bukunya, “Injil adalah karangan manusia, walaupun demikian ada orang yang terlalu fanatik buta -tanpa berpedoman kepada ilmu pengetahuan- menyangkal kenyataan ini. Kitab-kitab itu telah muncul melalui fikiran manusia, ditulis dalam bahasa manusia, diabadikan dengan tangan-tangan manusia dan memiliki gaya yang menunjukkan karakteristik manusia.”
Injil-injil yang ada sekarang ini bukan lagi Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa. Injil-injil yang ada sekarang ini adalah Injil menurut Barnabas, Injil menurut Markus, Injil menurut Lukas, Injil menurut Mathius, Injil menurut Yohanes, Injil menurut Andreas, dsb. Artinya, injil-injil yang ada sekarang ini adalah murni karangan manusia. Kalau soal manusia-manusia tersebut mendapatkan inspirasi dari Tuhan, memangnya dari mana para penulis novel mendapatkan inspirasi? Siapa yang memberi saya inspirasi ketika menulis artikel ini?
Alkitab-alkitab dalam bahasa modern yang tersedia sekarang ini (Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, dan lain-lain sebagainya) adalah karya terjemahan. Para penerjemah atau organisasi yang menerbitkan karya terjemahan itu menyatakan bahwa naskah sumber bagi karya terjemahan itu adalah teks kitab suci “berbahasa asli”, yakni Ibrani untuk sebagian besar Perjanjian Lama, Aram untuk sebagian kecil Perjanjian Lama, dan Yunani untuk Perjanjian Baru. Apapun teks kitab suci berbahasa asli Alkitab yang dirujuk sebagai naskah sumber penerjemahan, sesungguhnya teks-teks tersebut bukanlah ‘teks asli’, dalam arti: teks pertama yang berasal dari penulis pertamanya. Sebaliknya, teks-teks berbahasa Ibrani dan Yunani itu adalah hasil upaya para pakar yang telah bekerja keras menemukan kembali teks-teks yang diperhitungkan lebih dekat ke teks ‘asli’. Karena keterbatasan fasilitas penggandaan bahan pada waktu itu, maka teks-teks kuno itu disalin secara ‘tulis tangan’. Setiap teks kuno mempunyai banyak salinan, bahkan salinan dari salinan.
Kita perlu ingat bahwa bahasa asli Injil tidak mungkin berbahasa Yunani. Karena Injil itu diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa untuk diberitakan kepada orang Israel dalam bahasa Yahudi (Ibrani dan Aram).
Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 78-79)
Pada zaman itu (kuno), pekerjaan menyalin seperti itu dilakukan oleh penulis professional yang tentu saja diberi upah. Karena saat itu, banyak diantara mereka yang buta huruf. Pada kemudian hari (abad pertengahan), pekerjaan tersebut dilakukan oleh para biarawan. Menyalin, ketika itu, bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat fasilitas penunjang, seperti alat penerangan, meja dan kursi kerja, juga sangat terbatas. Dalam situasi yang sangat tidak menunjang seperti itu, sekalipun barangkali sudah berjuang secara maksimal supaya tidak melakukan kesalahan dalam proses penyalinan, tetap saja yang namanya kekeliruan itu bisa terjadi, sengaja atau tidak. Kekeliruan sengaja terjadi ketika misalnya ketika penyalin bertemu dengan kata atau huruf yang tidak jelas lalu ia harus mengambil keputusan sendiri kira-kira apa sebetulnya kata atau huruf itu. Kekeliruan tidak sengaja terjadi, minsalnya, ketika penyalin secara tidak sadar melewatkan satu huruf, kata, atau bahkan satu frasa. Naskah-naskah salinan yang demikian terbawa terus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jika mengingat situasi ini, maka tidak mengherankan jika ditemukan ketidaksamaan antara salinan yang satu dengan salinan yang lainnya untuk satu bagian Alkitab yang sama.
Menurut catatan, untuk naskah-naskah (salinan kitab-kitab) Perjanjian Baru saja, didapati sekitar 250.000 kasus. Dalam bahasa teknisnya, perbedaan seperti ini disebut ‘variants’. Nah, dalam studi naskah kitab suci, dari variants ini diupayakan untuk mencaritahu kira-kira dalam teks aslinya varian mana yang memang ditemukan.
Dengan tehnik kira-kira dan menduga-duga berdasarkan sumber-sumber yang tidak jelas kredibelitasnya, dapatkah kita katakan bahwa Alkitab saat ini adalah suci dari kesalahan? Nyatanya, Alkitab, yang merupakan karangan manusia, disalin oleh manusia, tidaklah suci.
Kalau pun ditemukan kata yang tepat dengan teks aslinya, tetap saja, teks asli tersebut bukanlah teks pertama, melainkan salinan dari salinan. Salinan dari manuskrip apa? Salinan dari manuskrip yang tentu saja dikarang oleh manusia.
Naskah yang ditulis itu bukanlah Taurat, Zabur atau pun Injil yang asli. Tetapi naskah dari Injil menurut fulan, Taurat dan Zabur yang ditulis pada masa pengasingan.
Jauh berbeda dengan Al-Qur`an yang dijaga dengan tehnik hafalan. Nabi mengajarkan kepada shahabat, shahabat meneruskannya kepada shahabat yang jauh, shahabat meneruskannya kepada tabi’in, tabi’in meneruskannya kepada tabi’it tabi’in, tabi’it tabi’in mengajarkannya kepada generasi selanjutnya, dst.
Al-Qur`an telah dijaga sejak zaman Nabi Muhammad dengan tehnik hafalan, tidak semata-mata melalui tulisan. Sedangkan Injil, setelah nabi Isa diangkat ke langit, entah siapa yang menghafalnya. Dengan kekuasaan apa pula para murid itu menghancurkan naskah-naskah palsu karangan manusia yang dianggap sebagai Injil? Tidak ada. Mereak tidak sanggup mencegah peredaran injil-injil karangan manusia tersebut.
Al-Qur`an dijaga sejak zaman Nabi oleh sebagian besar kaum Muslimin. Dijaga keasliannya dalam komunitas yang terpercaya dan punya otoritas untuk melindungi Al-Qur`an dari naskah-naskah palsu.
Sedangkan Taurat, Zabur, dan Injil, semua itu lenyap setelah Nabi Musa dan nabi Daud wafat serta nabi Isa diangkat ke langit. Hal itu disebabkan tidak adanya otoritas terpercaya yang dapat menjaganya. Lalu bagaimana Alkitab yang original itu akan tetap ada hingga saat ini? Akuilah bahwa kita tidak lagi memiliki kitab-kitab asli dari Taurat, Zabur dan Injil.
Langganan:
Postingan (Atom)