Rabu, 17 Maret 2010

Sikap Kita terhadap Munculnya Perbedaan Pendapat dan aliran-aliran

Sebagian besar umat Islam bingung melihat kenyataan adanya berbagai macam perbedaan pendapat apalagi banyaknya aliran-aliran. Sikap apakah yg harus kita ambil menghadapi kenyataan seperti ini?

MUKADIMAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji bagi Allah SWT yg telah memberikan petunjuk kepada cahaya iman din yg lurus agama Islam melalui hamba pilihan-Nya Muhammad saw. Dan yg telah meneguhkan hati para hamba-Nya yg teguh dalam memegang akidah yg lurus. Selawat dan salam teriring kepada teladan kita Rasulullah Muhammad saw. Nabi yg terakhir; juga kepada para keluarga dan para sahabatnya serta kaum muslimin yg teguh mengikuti ajaran dan akidahnya sampai akhir zaman amin.

Berkembangnya gerakan aliran-aliran sempelan di Indonesia yg telah tersebar luas di penjuru tanah air sudah sangat meresahkan masyarakat. Pengaruh ajarannya telah dapat mengubah gaya dan cara hidup bagi pengikutnya. Gerakan mereka sangat halus dan pintar sehingga tidak semua orang dapat mengetahui terlebih memahami bahwa pemahamannya bertentangan dgn pemahaman para ulama generasi salaf yg merupakan generasi sebaik-baik umat. Hanya dgn petunjuk taufik dan hidayah Allah SWT kita dapat menempuh jalan yg lurus. Isyarat munculnya berbagai penyimpangan dan munculnya aliran-aliran menyesatkan telah disabdakan oleh Rasulullah saw. “Akan keluar suatu kaum akhir zaman orang-orang muda berpaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “khairil bariyah” . Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka.” . Dari Ibnu Abbas r.a. berkata Rasulullah saw pernah bersabda “Sesungguhnya di masa kemudian aku akan ada peperangan di antara orang-orang yg beriman.” Seorang sahabat bertanya “Mengapa kita memerangi orang yg beriman yg mereka itu sama berkata ‘Kami telah beriman’.” Rasulullah saw bersabda “Ya krn mengada-adakan di dalam agama apabila mereka mengerjakan agama dgn pendapat pikiran padahal di dalam agama itu tidak ada pendapat pikiran sesungguhnya agama itu dari Tuhan perintah-Nya dan larangan-Nya.” . Rasulullah saw. telah mengabarkan kepada kita bahwa di masa kemudian akan ada peperangan yg terjadi di kalangan orang-orang yg beriman. Hal ini krn di antara umat ini sebagiannya ada yg mengadakan dan mengikuti bidah yg sebelumnya dalam agama tidak diajarkan. Dari sinilah terjadinya perbedaan-perbedaan dalam satu agama. Akan tetapi tidak semua perbedaan-perbedaan itu dilarang dalam agama. Perbedaan dalam Islam dibolehkan dalam hal yg bersifat khilafiah yaitu yg dalil-dalilnya masih diperselisihkan di kalangan para ulama. Adapun perbedaan yg dilarang adl perbedaan dalam hal yg sudah jelas yaitu masalah-masalah yg dalilnya telah jelas dapat dipahami oleh mayoritas ulama. Perbedaan pendapat di dalam Islam dapat dipahami dgn mudah seperti contoh yg kami berikan berikut ini.

Contoh dari perbedaan pendapat yg dapat mengakibatkan perpecahan.

Misalnya keyakinan tentang ALQURAN . Pemahaman yg benar menurut pemahaman para ulama salaf adl bahwa ALQURAN itu kalamullah ATAU FIRMAN Allah bukan makhluk Allah. Jadi jika ada yg berkeyakinan bahwa ALQURAN adl makhluk itu adl keyakinan yg menyimpang. Karena dalil tentangnya telah jelas dan tidak diperselisihkan oleh para ulama kecuali ulama yg menyimpang. Misalnya lagi keyakinan tentang SIAPAKAH NABI DAN RASUL TERAKHIR. Jawaban dan keyakinan yg benar adl bahwa Muhammad saw. adl penutup para nabi dan rasul. Jika ada yg berkeyakinan bahwa setelah Nabi Muhammad ada nabi lagi seperti golongan AHMADIYAH yg mengakui Mirza Ghulam Ahmad dari India adl sebagai nabinya maka itu adl keyakinan yg menyimpang. Karena dalil tentang berakhirnya kenabian pada Muhammad saw. telah jelas dan tidak diperselisihkan oleh para ulama kecuali ulama yg menyimpang seperti aliran Ahmadiyah. Misalnya lagi keyakinan tentang MENGHUKUMI KAFIR TERHADAP ORANG LAIN. Jawaban dan keyakinan yg benar adl bahwa orang kafir yg akan kekal di dalam neraka adl orang yg tidak meyakini akan LAA ILAAHAILLALAAH dan yg murtad keluar dari Islam. Apabila ada golongan atau aliran yg menuduh selain alirannya adl kafir tanpa alasan yg jelas seperti keyakinan jamaah LDII dan yg sejenisnya maka keyakinan seperti itu adl telah jelas menyimpang. Misalnya lagi keyakinan tentang SALAT WAJIB LIMA WAKTU. Keyakinan yg benar adl bahwa salat lima waktu hukumnya wajib setelah syariat ini disampaikan oleh Allah kepada Rasulullah saw. dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Jika ada aliran yg menyatakan bahwa salat lima waktu utk saat ini tidak wajib dgn berbagai alasan seperti aliran Al-ZAYTUN yg pesantrennya sangat megah di Indramayu itu maka keyakinan semacam itu telah jelas menyimpang. Dan tentunya masih banyak lagi contoh-contoh yg lainnya.

Contoh perbedaan pendapat yg tidak mengakibatkan perpecahan. Misalnya tentang masalah AZAN DALAM KHOTBAH JUMAT. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan umat Islam pada saat mendirikan salat Jumat ada yg azannya hanya sekali ada yg dua kali. Ini adl perbedaan pendapat krn historis dan interpretasi yg berbeda. Perbedaan semacam ini tidak bisa menjadikan alasan satu pihak terhadap pihak lainnya menuduh sebagai aliran sesat. Inilah yg dimaksud perbedaan pendapat yg tidak dilarang. Perbedaan dalam hal ini dimaklumi. Misalnya lagi tentang masalah JUMLAH RAKAAT DALAM SALAT TARAWIH. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan umat Islam pada saat mendirikan salat Tarawih ada yg 11 rekaat ada yg 23 rekaat dan lain-lain. Ini juga perbedaan pendapat yg tidak mengakibatkan perpecahan. Perbedaan semacam ini tidak bisa dijadikan alsan bahwa salah satu pihak menuduh kepada pihak lain sebagai aliran sesat. Dan tentu masih banyak lagi contoh-contoh yg lainnya.

Inilah beberapa contoh sederhana yg kami kemukanan yg mungkin dapat memudahkan para pembaca utk memahami perbedaan pendapat di dalam Islam.

Ijtihad ulama dalam masalah hukum itu seperti ijtihadnya orang yg mencari arah Kakbah. Bila empat orang salat dan tiap orang menghadap ke suatu arah yg ia yakini sebagai arah kiblat maka salat keempat orang itu sah dan benar. Orang yg salat menghadap Kakbah dgn tepat hanya satu dan dialah yg mendapatkan dua pahala . Sedangkan perbedaan seseorang di dalam menempuh jalan yg benar beragama dgn akidah yg lurus diibaratkan sebagai orang yg mencari Kakbah di hamparan bumi yg datar. Keempat orang yg salat dgn menghadap kepada arahnya masing-masing meyakini arahnya benar menuju Kakbah maka yg jalannya menuju kearah yg benar hanya satu dialah yg akan menemukan Kakbahnya. Sedangkan yg lainnya masing-masing yg satu berlawanan dan yg dua menyimpang maka mereka tidak akan menemukannya bahkan semakin jauh meninggalkannya. Demikian halnya dgn keyakinan yg telah benar-benar jauh menyimpang maka keyakinan semacam itu termasuk golongan atau firqah sempalan. Aliran sempalan sekarang telah banyak bermunculan di seluruh penjuru dunia dari Timur sampai ke Barat termasuk di Indonesia. Di Indonesia dapat dilihat dalam banyak aliran seperti Ahmadiah dari India Jamus dari Cilengsi Bogor LK Isa Bugis Syiah kemudian LDII dan masih banyak lagi aliran-aliran yg menyimpang. Di dalam aliran sempalan seperti ini banyak dijumpai pemahaman agama yg menyimpang krn mereka memahami agama dgn sekehendak para pimpinan atau para pendiri-pendirinya dgn cara mengambil dalil-dalil yg sesuai dan diartikan sekehendak mereka. Mereka mempelajari ilmu tidak melalui jalur-jalur ilmiah yg dapat dipertanggungjawabkan bahkan di antara mereka terdapat aliran yg mengharamkan mempelajari ilmu di luar alirannya. Mereka benar-benar memiliki cara atau teknik yg dapat menjaring orang-orang awam serta dgn rapi dapat pula membungkam para jamaahnya melalui dogma-dogma yg diajarkannya.

Telah kita ketahui bersama datangnya zaman penuh dgn fitnah yaitu bertebarannya aliran-aliran sempalan yg menyesatkan. Oleh krn itu kami mengajak kepada diri kami dan juga kepada Saudara-Saudara sekalian tetaplah berpegang teguh dgn keimanan dan prinsip akidah yg lurus yg mengikuti jejak para ulama yg lurus sesuai pemahaman generasi salafus saleh yg selalu mengikuti petunjuk sunah Rasulullah saw. dan menetapi kewajiban bertakwa kepada Allah SWT. Lantas bagaimanakah seharusnya sikap kita sebagai seorang muslim yg mengaku mengikuti sunah Rasulullah saw.? Allah SWT berfirman yg artinya “? dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan .” . Seorang tokoh tabi’in dan ahli tafsir Abu al-Hajjaj Mujahid bin Jabar Al-Makki berkata “Jalan-jalan yg dimaksud dalam firman Allah tersebut adl jalan-jalan bidah dan syubhat.” Dari Al-Irbadh bin Suriyah r.a. berkata Rasulullah saw. pernah bersabda “Saya berpesan kepada kamu sekalian hendaklah kamu takut kepada Allah dan mendengarkan serta patuh sekalipun kepada bangsa Habsy krn sesungguhnya orang yg hidup antara kamu sekalian di kemudian aku maka akan melihat perselisihan yg banyak; maka dari itu hendaklah kamu sekalian berpegang kepada sunahku dan sunah para khulafah yg menetapi petunjuk yg benar; hendaklah kamu pegang teguh akan dia dan kamu gigitlah dgn geraham-geraham gigi dan kamu jauhilah akan perkara-perkara yg baru diada-adakan krn sesungguhnya semua perkara yg baru diadakan itu bidah dan semua bidah itu sesat.” . Allah SWT berfirman “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalilah ia kepada Allah dan Rasul jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.” . Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah saw. bersabda “Tidak ada seorang nabi pun yg diutus Allah kepada suatu umat sebelumku melainkan dari umatnya itu terdapat orang-orang yg menjadi pengikut dan sahabatnya yg mengamalkan sunahnya dan menaati perintahnya. “Kemudian setelah terjadi kebusukan di mana mereka mengatakan sesuatu yg tidak mereka kerjakan dan mengerjakan sesuatu yg tidak diperintahkan. Maka orang-orang yg memerangi mereka dgn lidahnya niscaya dia termasuk orang-orang yg beriman. Demikian juga dgn orang yg memerangi mereka dgn hatinya niscaya dia termasuk orang yg beriman. Selain itu maka tidak ada keimanan sebesar biji sawi pun.” . Nabi saw. bersabda “Apabila kamu melihat orang-orang yg ragu dalam agamanya dan ahli bidah sesudah aku tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak Islam. Waspadai pula orang-orang yg dikhawatirkan meniru-niru bidah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat.” . Kita telah diajarkan utk tidak berlemah-lembut kepada kelompok aliran yg menyimpang dan menyesatkan dan jika ingin mencari keutamaan salah satunya adl berdakwah dgn menjelaskan penyimpangan ajaran orang-orang yg telah membuat keyakinan baru agar orang-orang mengetahuinya. Sesungguhnya tiap muslim harus memprioritaskan husnudhan kepada sesama muslim dan juga di dalam menyifati orang lain harus adil. Akan tetapi tidaklah semua keadaan disikapi demikian ada keadaan perkecualian sebagaimana dicontohkan seperti kisah sebagai berikut. “Dikatakan kepada Nabi saw “Ya Rasulullah sesungguhnya fulanah menegakkan salat lail berpuasa di siang harinya beramal dan bersedekah ia menyakiti tetangganya dgn lisannya.” Bersabda Rasulullah saw. “Tidak ada kebaikan padanya dia termasuk ahli neraka.” Berkata “Sedangkan fulanah melakukan salat maktubah dan bersedekah dgn benaja kecil dia tidak menyakiti seseorang pun.” Maka bersabda Rasulullah saw. “Dia termasuk ahli surga.” . Dalam hal ini kata-kata Nabi “Tidak ada kebaikan padanya dia termasuk ahli neraka” adl kata-kata yg berupa lontaran cerca. Kemudian terhadap perbuatan orang yg kedua Nabi saw. hanya menyebut kebaikannya tanpa menyinggung kejelekannya. Allah SWT juga mengisahkan Abu Lahab dan istrinya dgn lima ayat dalam Alquran yg isinya kejelekan semuanya padahal keduanya juga mempunyai kebaikan bahkan Abu Lahab termasuk tokoh yg dihormati dan disegani di kalangan kaum Quraisy. Maka dalam membicarakan kebaikan dan keburukan orang atau golongan ada perkecualiannya. Adapun perkecualian itu secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua keadaan.
DALAM RANGKA NASIHAT DAN PERINGATAN UMAT Pada keadaan ini ketika menyebutkan keburukan seseorang/golongan tidak ada keharusan utk menyebutkan kebaikannya. Bahkan yg demikian itu cukup menyebutkan keburukannya saja misalnya membicarakan ahli bidah. Misalnya Ahmadiyah LDII dan yg sejenisnya aliran yg banyak sekali penyimpangannya di antaranya mengada-adakan syariat dgn mengharuskan tiap orang harus berbaiat kepada imam jamaahnya jika tidak maka mereka menganggap kafir. Jadi kita yg tidak ikut jamaah mereka dianggap kafir. Kita berlindung kepada Allah dari tuduhan mereka semoga mereka kembali dalam pemahaman yg benar.
DALAM RANGKA MENJELASKAN ATAU MENGISAHKAN SESUATU Dalam keadaan ini menyebutkan kebaikan dan keburukan orang atau golongan tertentu secara bersamaan diperbolehkan selama tidak menimbulkan madarat misalnya saja menyebutkan sifat seorang perawi hadis.

Adapun mengenai perincian ghibah yg diperbolehkan Imam Nawawi dalam kitab dan juz yg sama hlm. 142-143 mengatakan “Akan tetapi ghibah itu diperbolehkan krn enam sebab.” Di antaranya dua telah disebutkan di atas. Allah SWT telah berfirman bahwa Dia-lah yg menjaga Alquran sampai waktu yg dikehendaki-Nya. Allah menjaganya melalui hamba-hamba yg beriman yg teguh di dalam mengikuti jejak dan ajaran Rasulullah saw.

Rasulullah saw telah menjamin akan adanya segolongan umat yg tetap atas kebenaran hingga hari kiamat. Rasulullah saw. telah bersabda “Akan ada segolongan dari umatku yg tetap atas kebenaran sampai hari kiamat dan mereka tetap atas kebenaran itu.” . “Akan tetapi ada dari kalangan umatku sekelompok orang yg terus-menerus menjelaskan dan menyampaikan kebenaran sehingga orang yg ingin menghinakan tidak akan mendatangkan mudarat bagi mereka sampai datang putusan Allah .” . Umat tersebut adl umat yg telah disebut di atas golongan yg masih mengikuti sunah-sunah Rasulullah saw. Itulah umat yg akan selamat yaitu golongan Ahli Sunnah wal-Jamaah. Semoga kita termasuk ke dalamnya amin.

Kepada Saudara-Saudara sekalian termasuk siapa saja yg masih merasa bingung dan ragu krn telah mengikuti pengajian suatu aliran hendaknya janganlah langsung menerima dan meyakini doktrin-doktrin dari aliran sempalan yg pemahamannya bersimpangan jauh dgn para ulama yg lurus. Hati-hatilah dalam mengambil pemahaman ilmu-ilmu keagamaan. Jangan sampai membawa ember utk menimba air di selokan yg keruh dan kotor. Lebih amannya utk mencari kebenaran atau menjaga akidah yg lurus itu hendaklah kita selalu berdoa dgn ikhlas mencari kebenaran yg sejati. Allah Maha memberi petunjuk kepada hambanya. Tiada seorang pun yg dapat menyesatkannya siapa yg Allah tunjuki jalan yg lurus. Tiada pula yg dapat menunjukkan jalan yg lurus siapa yg Allah sesatkan jalannya. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan petunjuk dan semoga kita termasuk orang yg ditunjukkan dan menempuh jalan yg lurus dgn taufik dan hidayah-Nya amin. Di dalam rubrik ?ALIRAN PEMIKIRAN” di situs .www.alislam.or.id terdapat kajian-kajian yg berisi tentang FIRQAH atau ALIRAN-ALIRAN SEMPALAN dan paham-paham lainnya yg pada umumnya membahayakan kemurnian ajaran dan nilai-nilai Islam. Siapa saja yg mengkajinya semoga mendapat kepahaman dan tidak tertipu dgn berbagai macam aliran yg muncul sekarang ini. Selamat mengkaji semoga bermanfaat bagi Saudara!

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template