Intisari Khutbah Jum’at - 20050930
Masuk Kategori: Khutbah Jumat & Pengajian
Pada khutbah Jum’at kali ini, khatib mengetengahkan tema “Bagaimana caranya agar doa diijabah?”. Di bagian ini, aku menambahkan beberapa hal yg terkait dengan doa, sehingga aku kelompokkan artikel ini ke dalam kelompok Khutbah Jum’at dan Fiqh. Detail ttg do’a akan menyusul, demikian harap maklum ;-)
Di awal khutbah, khatib menyitir sebuah ayat dari surat Al Fushshilat (41) ayat 51. Terjemahnya sebagai berikut: “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa.” Dari ayat tersebut, terlihat bahwa ALLOH ‘menyindir’ dan mengecam (sifat) manusia, yg mudah lupa jika diberi kenikmatan. Sebaliknya, jika mendapat kesulitan, walau sekecil apapun, maka dia akan menangis, berkeluh kesah dan berdoa meminta pertolongan kepada ALLOH SWT.
Hanya saja, perlu dicatat bahwa tidak semua manusia berbuat demikian. Masih ada manusia yg tetap mengingat ALLOH SWT baik di kala senang maupun di kala susah. Contoh manusia yg tetap mengingat ALLOH SWT di saat mendapat kenikmatan/kesenangan yg luar biasa banyaknya adalah Nabi Sulaiman as. Sedangkan Nabi Ayyub bisa menjadi contoh manusia yg tetap mengingat ALLOH baik di kala suka ataupun duka.
Pada hakikatnya doa mesti dilakukan dalam keadaan dan kondisi apapun. Kaya, miskin, suka, duka, sehat, sakit, tidak boleh menjadi penghambat untuk berdoa. Hal ini mengingatkan kita bahwa pada dasarnya MANUSIA BERGANTUNG HANYA KEPADA ALLOH SWT.
Rasululloh SAW sendiri bersabda bahwa doa merupakan inti ibadah!!!
Kita sendiri HARUS YAKIN bahwa doa kita DIKABULKAN…!!! Jika tidak dikabulkan di dunia, maka doa tersebut akan menjadi amalan kita di akhirat kelak.
Manusia memang ‘aneh’, seringkali di saat genting dia berdoa kepada ALLOH SWT seraya menjanjikan ini itu (bernadzar), tapi begitu ALLOH SWT mengangkat kesulitannya, pada saat itu pula dia melupakan nadzarnya itu. Dg kata lain, manusia begitu mudah mendurhakai ALLOH SWT yg telah menolongnya..!! (ini sesuai dg kutipan ayat yg dibaca khatib di awal khutbah).
Berikut beberapa tips agar doa dikabulkan ALLOH SWT:
1. Makanan, minuman, dan pakaian yg kita gunakan, pakai, dan konsumsi sehari-hari mestilah berasal dari rejeki yg HALAL. Ingat, 1 SUAP makanan yg haram akan menghalangi diterimanya ibadah kita selama sekian waktu, apalagi jika makanan haram tersebut telah menjadi daging…berarti kita telah menyiapkan diri kita masuk ke dalam neraka.
2. Menyucikan dan membersihkan diri, baik lahir-batin. Sebaiknya sebelum berdoa kita membersihkan diri (minimal berwudhu) untuk membersihkan lahir kita. Untuk membersihkan batin, kita bisa perbanyak dzikir dan istighfar.
3. Membaca sholawat Nabi. Tanpa menyertakan sholawat Nabi dalam berdoa, akan mengakibatkan doa menggantung (tidak jelas statusnya…)
4. Perbanyak puji2an kepada ALLOH SWT, karena hanya ALLOH SWT yg berhak utk segala puja dan puji. Puja dan puji bagi ALLOH bisa kita ambil dari Asmaul Husna.
5. Berdoalah di waktu2 dan tempat2 yg mustajab. Sebagai contoh, padang Arafah, di masjid, hari Jum’at, 1/3 malam terakhir, di antara 2 khutbah, saat hendak buka puasa, saat hendak sahur, dst.
6. Carilah waktu2 yg hening, agar kita bisa doa dg khusyuk. Misalnya di saat sujud, 1/3 malam terakhir, dst.
7. (Dianjurkan) Gunakan doa para Nabi/Rasul. Di Qur’an banyak sekali doa-doa para Nabi dan Rasul. Yg harus diingat adalah kita harus PAHAMI betul doa2 tersebut, agar meresap ke dalam hati. Namun, tidak ada salahnya juga berdoa dg cara kita sendiri, terutama bila kita punya hajat/kemauan. TIDAK ADA MASALAH BERDOA DG BAHASA SEHARI-HARI (bukan bahasa Arab).
8. Berdoalah yg wajar (diutamakan jika kita telah melakukan ikhtiar sebelumnya). Janganlah kita berdoa utk sesuatu yg tidak masuk akal. Contohnya kita minta diturunkan hujan uang, atau kita minta kaya tapi kita tidak berusaha/tidak bekerja, dst dst.
Ada manusia-manusia yg doanya tidak ditolak/mudah diijabah/mudah diterima+dikabulkan ALLOH SWT. Mereka antara lain:
1. Kedua orang tua, yg mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi anak2nya. Bagi para orang tua, hendaklah berhati-hati menjaga lisannya, terutama pada saat emosi. Jika salah ucap, maka bukan kebahagiaan yg didapat anaknya, namun kutukan dan azab ALLOH yg diterima anaknya. Bagi kita yg orangtuanya masih hidup, hendaknya jangan sampai melukai hati orang tua.
2. Orang yg teraniaya. Dalam kasus ini, orang yg teraniaya adalah orang yg didzalimi, direbut dan diambil paksa hak2nya, dibohongi (diberi janji2 palsu). Insya ALLOH doa mereka tidak akan ditolak ALLOH SWT. Karena itu, hati2lah dalam menjadi pemimpin. Jangan sampai ada rakyat yg teraniaya.
3. Pemimpin yg adil. Jika seorang pemimpin berjuang dengan ikhlas demi kemakmuran rakyatnya, maka doanya tidak akan ditolak ALLOH SWT.
4. Pejuang Fi Sabilillah. Termasuk di dalamnya orang2 yg berjuang di jalan ALLOH, berdakwah, dst dst.
5. Orang yg sedang shaum/puasa. Menjelang Ramadhan ini, persiapkan ‘daftar’ doa yg hendak kita mintakan kepada ALLOH SWT. Insya ALLOH dikabul…
6. Anak-anak yg sholeh dan sholehah. Untuk itu, bekali anak2 kita dengan harta dan ilmu (terutama ilmu agama), agar mereka menjadi penolong kita saat kita telah meninggal kelak.
*Khutbah Jum’at lainnya bisa diakses di http://khutbahjumat.wordpress.com/*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar